Pages

Rabu, 13 November 2013

MATERI 4. TIGA MODEL KEPUTUSAN PROSES ADOPSI INOVASI (PILIHAN/PERSONAL, KOLEKTIF,DAN OTORITAS);


PROSES KEPUTUSAN INOVASI

Rogers mengambarkan the innovation decision process (proses keputusan inovasi) sebagai kegiatan individu untuk mencari dan memproses informasi tentang suatu inovasi sehingga dia termotivasi untuk mencari tahu tentang keuntungan atau kerugian dari inovasi tersebut yang pada akhirnya akan memutuskan apakah dia akan mengadopsi inovasi tersebut atau tidak. Untuk memutuskan hal tersebut terjadi melalui selective exposure dan selective perception. Selective exposure ialah kecendrungan seseorang untuk membuka dirinya atas ide-ide yang bertentangan dengan dirinya sehingga ia menyeleksi pesan-pesan yang datang pada dirinya. Selective Perception kecendrungan seseorang untuk menanggapi atau memperhatikan segala pesan yang datang pada dirinya sesuai dengan kebutuhanya. Contohnya, hamper setiap hari kita dihadapkan dengan ratusan iklan media masa(Elektronik dan cetak) tentang produk-produk baru. Akan tetapi sedikit sekali atas sekian pesan tersebut yang kita tanggapi dan kita perhatikan.

Keputusan inovasi adalah proses mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya dan mengukuhkannya. Keputusan inovasi merupakan suatu tipe pengambilan keputusan yang khas, keputusan ini mempuyai ciri-ciri tersendiri yang tak diketemukan dalam situasi pembuatan keputusan yang lainnya.
Ada beberapa tipe keputusan inovasi, yaitu :
1.          Keputusan inovasi otoritas ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenang atau kemampuan yang lebih tinggi daripada anggota yang lain dalam suatu sistem sosial. Para anggota sama sekali tidak mempunyai pengaruh atau peranan dalam membuat keputusan inovasi. Para anggota sistem sosial tersebut hanya melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh unit pengambil keputusan misalnya, seorang pimpinan perusahaan memutuskan agar sejak tanggal 1 maret semua pegawai harus memakai seragam hitam putih. Maka semua pegawai sebagai anggota sistem sosial di perusahaan itu harus melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh atasannya.
2.  Keputusan individual, yaitu keputusan di mana individu yang bersangkutan ambil peranan dalam pembuatannya.
Keputusan individual ini terbagi dua macam :
a.    keputusan inovasi opsional yakni pemiulihan untuk menerima atau menolak inovasi berdasarkan keputusan yang di tentukan oleh individu secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dorongananggota system yang lain namun berdasarkan norma system social maupun hasil komunikasi dengan anggota system social yang lain.
b.    Keputusan inovasi kolektif ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan antara anggota sistem sosial. Semua anggota sistem sosial harus mentaati keputusan bersama yang telah dinuatnya. Misalnya, atas kesepakatan warga masyarakat di setiap RT untuk tidak membuang sampah di sungai, yang kemudian disahkan pada rapat antar ketua RT dalam suatu wilayah RW. Maka konsekuensinya semua warga RW tersebut harus mentaati keputusan yang telah dibuat tersebut, walaupun mungkin secara pribadi masih ada beberapa individu yang masih merasa keberatan. Dalam tahap ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah  diambilnya, dan menarik keputusannya sendiri jika diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Orang yang merasa didalam dirinya terdapat sesuatu yang tidak sesuai atau tidak selaras disebut disonansi,dalam hubungannya dnegan difusi inovasi, usaha mengurangi disonansi dapat terjadi:
·      Apabila seseorang menyadari akan sesuatu kebutuhan dan berusaha mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
·      Apabila seseorang mengetahui tentang inovasi dan bersikap menyenangi inovasi tersebut, tetapi belum memutuskan keputusan untuk menerima inovasi tersebut.
·      Setelah seseorang menetapkan menerima atau menolak inovasi tersebut.
Sebagai tambahan dari ketiga tipe keputusan di atas, ada keputusan yang di sebut keputusan kontingen, yakni  pemilihan menerima atau menolak suati inovasi, baru dapat dilakukan hanya setelah ada keputusan inovasi yang mendahuluinya. Misalnya di sebuah Perguruan Tinggi, seorang dosen tidak mungkin untuk memutuskan secara opsional untuk memakai komputer sebelum didahului keputusan oleh pimpinan fakultasnya untuk melengkapi peralatan fakultas dengan komputer. Jadi ciri pokok dari keputusan inovasi kontingan ialah digunakannya dua atau  lebih keputusan inovasi secara bergantian untuk menangani suatu difusi inovasi, terserah yang mana yang akan digunakan dapat keputusan opsional, kolektif atau otoritas.



Daftar pustaka
 di akses pada tanggal 11 november 2013 

0 komentar:

Posting Komentar